Senin, 15 Juli 2013

Piston

     

      Piston merupakan bagian paling penting dalam mesin, piston alat yang mengubah energi kimia yang ter dapat pada bahan bakar menjadi energi mekanik. Piston berbentuk silinder dan bergerak naik turun dalam tabung silinder. Efisiensi mesin tergantung pada kinerja piston.

     Piston harus mampu bekerja dengan gesekan se-minimum mungkin pada dinding silinder dan mampu menahan kekuatan ledakan tinggi dalam silinder, dan tahan suhu yang sangat tinggi dari 2000 C hingga 2800 C selama operasi.
        Material piston pada umumnya merupakan Cast Iron. Material piston dapat dilihat pada diagram fasa Fe3C dibawah;
       Berdasarkan diagram fasa tesebut dapat diketahui bahwa Cast Iron (besi cor) mengandung Fe dan grafiteyang kadar Carbon 2 % hingga 6.65 %. 
          Sifat-sifat material Cast Iron;
  1. Sifat Mekanis
  • Kekuatan tarik
  • Kekerasan
  • Kekuatan bentur
  • Kekuatan tekan
  • Mampu mesin
  • Tahan aus

    2. Sifak fisik dan kimia
        Besi cor merupakan campuran dari berbagai fasa seperti grafit, perlit, sementit, dan standit. Sifat-sifat tersebut dapat berubah sesuai campuran fasa tersebut, sifat tersebut diantaranya;
  •  Ketahanan korosi
  • Konduktivitas Listrik

Piston terdiri dari beberapa bagian, seperti yang ditampilkan pada gambar;




1. Kepala Piston (Piston Crown)

                     Kepala piston adalah bagian teratas dari piston yang berfungsi sebagai penahan benturan hasil pembakaran.
Kepala piston dibagi menjadi 2, yaitu;
a.Head Piston, Pada piston jenis diesel terdapat coakan untuk menampung oli yang berfungsi sebagai pendingin.
b. All ring group, Ring piston memiliki dua tipe. Ring Kompresi dan Ring Oil
                        Ring kompresi berfungsi untuk pemampatan volume dalam silinder serta menghapus oli yang menempel pada dinding silinder. Ring oli berfungsi menampung dan membawa oli serta melumasi parts dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada mesin empat tak, karena pelumasan mesin dua tak menggunakan oli samping.



2. Kawat Pengunci (Snap Ring)
    Pin piston bergerak bebas pada ujung kecil batang piston dan pada piston, agar tidak keluar maka dipasang kawat pengunci pada kedua busing piston.


3. Wrist pin
      pin yang menghubungkan antara piston dan conecting rod.

4. Conecting rod
    Menghubungkan piston dengan crankshaft dan memberi tekanan pada piston dengan ayunan yang digerakkan oleh crankshaft.Untuk menggabungkan connecting rod dan crankshaft, connecting rod bolt menggabungkan connecting rod shaft dan connecting rod cap.


5.Bearing
Sebagai bantalan antara dua poros yang berputar untuk mengurangi gesekan sehingga poros dapat berutar secara halus.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar